dEaR Dad...
For my Lovely Dad...
Sudah lama kita ga ketemu, kedatangan Ayah kemaren membuatku kaget. Gak tau kenapa jantung ini berdetak sangat cepat. Aku terkejut dan tak tahu harus berkata apa. Aku berlari ke kamar bukan untuk menghindarimu, tapi untuk mengumpulkan kekuatan agar bisa berbicara denganmu. Hanya untuk beberapa menit, aku menarik nafas panjang berkali-kali. Ada ketakutan yang menyelimutiku, membuat seluruh tubuhku bergetar. Seseorang memberiku keyakinan dan kekuatan untuk segera bertemu denganmu [tQ deaR, that'S meant so much for me, Love U ^_^]. kemudian Suara Bunda menyadarkan aku untuk segera turun dan menemuimu.
Dalam beberapa detik aku sudah berada di bawah, tepat di hadapanmu. Aku melihatmu dan tersenyum, aku menyentuh tanganmu dan menciumnya, ada getaran yang aneh terjadi, aku tau, saat itu ayah ingin sekali menangis dan memelukku, aku juga tau ada kerinduan diantara kita. dan aku juga tau, klo akupun merasakan yang sama. Tapi entah karena apa, kita tidak melakukannya. hanya sebatas senyuman kecil yang tersungging di wajah. Rasanya sulit sekali untuk memulai percakapan, sehingga kita hanya terdiam. Hanya beberapa kata yang keluar dari mulutku, selebihnya aku membisu dalam senyum.
Bunda duduk di sofa tidak jauh dariku, ada byk hal yang ingin kalian bicarakan. aku pergi meninggalkan kalian untuk berbincang. Sebenarnya aku masih ingin berada di sana dan mendengarkan setiap kata yang terucap dari mulut kalian, tapi tanpa mendengarkan pun aku sudah tau apa isi pembicaraan itu.
Aku terdiam di kamarku sendiri, hatiku begitu galau, apa yang akan terjadi setelah ini ?? Aku berada dalam ketakutan sendiri, Aku menyayangimu, Ayah, lebih dari yang mereka tau. tapi aku juga begitu takut untuk bersamamu. Aku yakini ini adalah jalan terbaik untuk ayah, bunda dan kita semua, setidaknya itu menurutku.
Be brave, Dad... Be patient... Someday, u'll know that we did it for u. We love u, Dad. We always love u...
Sudah lama kita ga ketemu, kedatangan Ayah kemaren membuatku kaget. Gak tau kenapa jantung ini berdetak sangat cepat. Aku terkejut dan tak tahu harus berkata apa. Aku berlari ke kamar bukan untuk menghindarimu, tapi untuk mengumpulkan kekuatan agar bisa berbicara denganmu. Hanya untuk beberapa menit, aku menarik nafas panjang berkali-kali. Ada ketakutan yang menyelimutiku, membuat seluruh tubuhku bergetar. Seseorang memberiku keyakinan dan kekuatan untuk segera bertemu denganmu [tQ deaR, that'S meant so much for me, Love U ^_^]. kemudian Suara Bunda menyadarkan aku untuk segera turun dan menemuimu.
Dalam beberapa detik aku sudah berada di bawah, tepat di hadapanmu. Aku melihatmu dan tersenyum, aku menyentuh tanganmu dan menciumnya, ada getaran yang aneh terjadi, aku tau, saat itu ayah ingin sekali menangis dan memelukku, aku juga tau ada kerinduan diantara kita. dan aku juga tau, klo akupun merasakan yang sama. Tapi entah karena apa, kita tidak melakukannya. hanya sebatas senyuman kecil yang tersungging di wajah. Rasanya sulit sekali untuk memulai percakapan, sehingga kita hanya terdiam. Hanya beberapa kata yang keluar dari mulutku, selebihnya aku membisu dalam senyum.
Bunda duduk di sofa tidak jauh dariku, ada byk hal yang ingin kalian bicarakan. aku pergi meninggalkan kalian untuk berbincang. Sebenarnya aku masih ingin berada di sana dan mendengarkan setiap kata yang terucap dari mulut kalian, tapi tanpa mendengarkan pun aku sudah tau apa isi pembicaraan itu.
Aku terdiam di kamarku sendiri, hatiku begitu galau, apa yang akan terjadi setelah ini ?? Aku berada dalam ketakutan sendiri, Aku menyayangimu, Ayah, lebih dari yang mereka tau. tapi aku juga begitu takut untuk bersamamu. Aku yakini ini adalah jalan terbaik untuk ayah, bunda dan kita semua, setidaknya itu menurutku.
Be brave, Dad... Be patient... Someday, u'll know that we did it for u. We love u, Dad. We always love u...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home